MANGROVESTASI 2014: SATU MANGROVE UNTUK MASA DEPAN LEBIH BAIK
Waktu saya diajak untuk ikut di acara Mangrovestasi saya
nggak pikir panjang untuk ikutan. Karena belum pernah bantuin event selain
event Indonesia Satu, juga acara ini di
luar kota jadi bisa jalan–jalan. Penat banget berminggu minggu belajar untuk
persiapan tes SBMPTN 2014. Nah, pas diajak tuh sebelum pengumuman SNMPTN, dan
Mangrovestasi itu akan diadakan seminggu sebelum SBMPTN. Udah pede banget bakal keterima SNMPTN jadi
pas event bakal nyantai aja, eh ternyata Allah berkehandak lain. Yah tapi janji
jangan diingkari, saya tetep ikutan Mangrovestasi bareng Volunteer Kompas Muda
Bandung (Shaffa, Fahrizi, Haikal).
Hari pertama. Minggu 8 Juni 2014
Karena nggak dapet tiket travel untuk hari itu, kami pergi
ke Jakarta dengan kereta bareng Kak Fina (dulu Kak Fina Volunter juga, sekarang
kerja di Marketing Communicationnya Kompas). Sampai di stasiun sekitar pukul 07.00.
Dan ternyata kereta bisa delayed juga
ya, kami baru berangkat pukul 08.40. Beda rasanya pakai kereta ke Jakarta,
biasanya pakai travel. Kalau nggak salah sih SD, pertama kalinya naik kereta ke Jakarta.Memang lebih
lama sih dari pada pakai travel atau mobil, tapi seneng banyak pemandangan and it was worth it!
Sampai di stasiun langsung menuju kantor Kompas di Palmerah
Barat. Disambut cuaca Jakarta yang nggak terlalu panas, tapi udaranya yang
panas dan bikin pengap. Di kantor Kompas di lantai dua (Kantor Marcomm) kami
makan siang dan sudah ada Kak Pia di sana (Kak Pia juga Volunter Kompas Muda
dari Bandung, lupa batch keberapa hihi). Juga ketemu Kak Rifai dan Kak Rian, jadi yang berangkat ada delapan
orang. Kami berangkat jam tiga, and let’s
go to Blanakan!
Sebelum pergi saya sempet cari tahu Blanakan itu dimana.
Blanakan masih termasuk ke kabupaten Subang, tempatnya lebih condong ke pantai
utara. Jadi jangan bayangin Blanakan kayak Subang atasnya Lembang hehe, karena
dekat pantai udaranya panas banget. Di Blanakan juga terkenal karena ada penangkaran buayanya.
Sekitar jam enam kami sampai di hotel untuk istirahat
sebentar sebelum ke venue workshop Mangrovestasi. Lebih kurang tiga puluh menit
kami sudah sampai, pertama kami ke rumah Pak Syamsudin untuk ambil barang
seperti goodie bag, kaos topi dan backdrop. Oh iya, Pak Syam adalah Ketua
Kelompok Tani Lestari yang juga penggiat lingkungan khususnya dalam menanam
mangrove.
Lalu kami menuju SMK Taruna Bangun Persada, dan hal favorit
yang saya suka kalau ada event adalah mengisi goodie bag dengan kaos, topi, block note dan pulpen. Setelah
selesai kami menuju SMAN 1 Blanakan. Sekolahnya lumayan luas dan masih banyak
kelas kosong, berikut aula sekolahnya ada di paling belakang dan sebagai orang
yang penakut, tempat itu cukup bikin pengen buru–buru pulang hehe. Beres deh,
saatnya makan! Muter–muter sekitar pemukiman penduduk, tempat makan udah pada
tutup,untung masih ada tukang nasi goreng. Kembali ke hotel! Sebelumnya saya
belum pernah lewat jalur pantura, dan kita pulang sekitar tengah malam,
membaurlah mobil kami dengan truk yang gede–gede, asliiii serem abis! Akhirnya
sampai juga ke hotel, selamat istirahat!
Hari kedua. Senin 9 Juni 2014
Padahal baru jam depalan pagi tapi mataharinya wahhh panas
banget!!! Acara dibuka oleh MC, yaitu Kak Pia dan Kak Rian. Lalu ada beberapa
sambutan dari Wakasek SMAN 1 Blanakan. Sesi edukasi pertama yaitu dari Bapak
Syamsudin, beliau adalah Ketua Kelompok Lestari dari desa Langensari kecamatan
Blanakan, Subang. Pak Syam memaparkan info penting tentang mangrove yang
ternyata belum semua siswa tahu loh! Katanya, mangrove selain untuk mencegah
abrasi dan menjadi tempat bertelurnya spesies ikan tertentu, memiliki nilai
ekonomi yaitu jadi bahan pangan.
Contohnya bisa dijadikan sirup dan onde–onde ini
Sesi edukasi lainnya disampaikan oleh perwakilan dari UPTD
Mangrove Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Subang. Dalam sesi edukasinya
dipaparkan fakta–fakta mangrove yang belum kita ketahui. Dalam penyampaiannya
diputarkan video yang membuat kita sadar bahwa keberadaan mangrove sangat
penting tidak hanya bagi manusia, tapi makhluk hidup lainnya.
Selain itu ada sesi edukasi Jurnalistik MuDA yang
disampaikan oleh Mba Tia. Mba Tia adalah
jurnalis senior di Kompas. Beliau memberikan tips dan berbagi pengalamannya
yang luar biasa seru selama ia menjadi wartawan. Diantaranya bisa mengusai
berbagai bahasa asing, bertemu dengan public
figure dan selebriti, juga bisa keliling dunia. Wah pastinya teman–teman
tertarik banget untuk jadi jurnalis.
Setelah dari SMA 1 Blanakan, workshop kami lanjutkan ke SMK
Terpadu Bangun Persada. Terkesan banget deh sama sekolahnya. Menurut wakaseknya
sih sekolah ini memiliki aturan semi militer. No wonder anak–anaknya pada disiplin dan liat deh sepatunya seragam
semua
Selesai workshop kami survei ke lokasi penanaman Mangrove.
Sekitar tiga puluh menit kami sudah sampai. Medan menuju ke sana ekstrem loh,
hanya muat satu mobil dan harus stabil ngendarainnya karena kanan kiri kita
tambak yang lumayan dalam.
Seru deh sore hari jalan jalan menyusuri tambak. Jauh dari
pemukiman warga membuat tempat ini sepi tapi nggak creepy. Karena saya pertama
kalinya pergi ke tambak jadi sedikit norak dan heboh banget ngeliat pemandangan
indah seperti ini. Cocok banget buat jalan jalan santai dan menghilangkan penat
*ceilah*
Harus hati hati nih jalannya |
SUPERDUPER BETAAAAH |
Pohon aja tumbuh untuk masa depanku, masa kamu nggak? *gombalnya kambuh* |
Patokan penanaman bibit Mangrove |
Dan sore itu langit mengguratkan keindahannya, memantulkan cahaya senja ke tambak yang ada di sekililing. Superb! Subhanallah
Hari penanaman! Sebelum menuju tambak ada beberapa kegiatan seperti simbolisasi penyerahan bibit dan penyerahan CSR dari pihak Kompas dan BRI kepada kelompok tani Lestari di SMAN 1 Blanakan. Peserta yang mengikuti kegiatan penanaman mangrove ini yaitu siswa–siswi SMAN 1 Blanakan, SMKT Bangun Persada, dan juga siswa–siswi dari SMP/MTS di Blanakan. Pekerjaan volunter sih memang nggak berat, yaitu listing peserta dan pembagian goodie bag. Hari masih pagi tapi panasnya masyaAllah bikin mandi keringat! Setelah acara selesai peserta dan tim dari BRI Peduli bergerak menuju tambak. Matahari sedang di puncak kepala banget nih, tapi harus tetap semangat dong! Sampai di tambak beberapa peserta diberi pengarahan terlebih dahulu setelah makan siang di sana. Penanaman bibit mangrove dilakukan pertama kali oleh perwakilan dari Kompas, BRI Peduli, dan Bapak Syamsudin. Lalu penanaman dilakukan serentak oleh peserta. Mereka sangat antusias dan siap nyebur ke tambak.
Di sela kegiatan nggak disangka ternyata hujan turun cukup lebat. Tanah di sekitar tambak jadi licin dan lengket. Seusai hujan reda tim kembali ke meeting point yaitu tempat pelelangan ikan di depan rumah Pak Syamsudin. Di tempat itu memiliki tempat pertemuan yang cukup luas dan disulap menjadi tempat makan dan prasmanan penuh hidangan lezat. Dari mulai ikan, dan buah–buahan segar lengkap tersedia. Saya paling suka udang tambak yang ukurannya jumbo–jumbo! Wah enak banget deh.
Setelah kegiatan selesai kami siap pulang ke Jakarta! Jakarta malam itu sangat padat bahkan di ruas tol pun macet. Kami sampai di Jakarta Selatan untuk makan malam sekitar pukul 20.00. Esok hari adalah acara syukuran kelulusan di sekolah saya. Jadi kami memutuskan untuk pulang ke Bandung malam itu menggunakan jasa travel. Dan ini mobil yang kita kendarai selama tiga hari ini.
Pengalaman menjadi volunter di kegiatan Mangrovestasi ini merupakan hal yang menyenangkan. Saya jadi lebih tahu tentang pentingnya mangrove bagi kehidupan kita dan berbagai manfaat lain. Saya juga banyak belajar dan kenal lebih banyak orang. Terima kasih buat Kak Fina, Mas Rifai, Kak Rian, Kak Pia, Shaffa, Fahrizi, dan Haikal. Semoga kita bisa berkontribusi di acara Kompas yang lebih seru lagi ya!
Terima kasih mbak..sudah bersedia datang & menanam di daerah kami. Dan pohon mangrove nya sudah tumbuh besar dan baik.
ReplyDelete